Pada hari Senin, 20 Januari 2025, SLBN Kandangan kedatangan tamu dari Memorandum of Understanding (MoU) yang bergerak di bidang pengembangan bahasa isyarat. Kunjungan ini menandai awal kolaborasi strategis untuk mengembangkan program pembelajaran bahasa isyarat khusus bagi penyandang tunanetra dan tunarungu di lingkungan sekolah. Penandatanganan MoU ini menjadi langkah penting dalam memperkuat aksesibilitas pendidikan inklusif, terutama bagi siswa dengan kebutuhan khusus, sekaligus menunjukkan komitmen SLBN Kandangan dalam menciptakan suasana belajar yang ramah dan mendukung keberagaman.
Dalam pertemuan pertama yang digelar, para pemangku kepentingan membahas secara mendalam rencana pengintegrasian bahasa isyarat ke dalam kurikulum sekolah. Diskusi tersebut menyoroti pentingnya media komunikasi yang efektif antara siswa, guru, dan masyarakat sekitar, sehingga hambatan komunikasi yang selama ini dialami oleh siswa berkebutuhan khusus dapat diminimalisir. Para ahli bahasa isyarat, perwakilan lembaga pemerhati disabilitas, dan pejabat pemerintah daerah turut memberikan masukan berharga yang diharapkan dapat mengoptimalkan implementasi program ini dalam waktu dekat.
Rencana ke depan dari kerja sama ini mencakup beberapa inisiatif strategis, seperti pelatihan intensif bagi guru dalam penggunaan bahasa isyarat, penyediaan alat bantu komunikasi yang memadai, serta penyelenggaraan kegiatan sosial yang memperkenalkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas. Dengan langkah-langkah tersebut, SLBN Kandangan tidak hanya berupaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus, tetapi juga bertekad untuk menjadi pelopor pendidikan inklusif di wilayahnya. Inisiatif ini diharapkan dapat memberdayakan siswa untuk berkomunikasi dengan lebih percaya diri dan menciptakan lingkungan belajar yang benar-benar inklusif bagi seluruh warga sekolah.
